Senin, 26 Desember 2011

REFLEKSI DIRI KELOMPOK 7 daN 8


KELOMPOK 7
KOMUNITAS (VEGETASI)

Pada diskusi kelompok 7, dapat di pahami hakikat dan pengertian komunitas Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Konsep dasar komunitas
FORMASI:  Formasi tumbuhan merupakan unit vegetasi yang besar di suatu wilayah yang ditunjukkan oleh beberapa bentuk pertumbuhan yag dominan.
ASOSIASI: formasi klimaks, berisikan dua atau lebih pembagian yang lebih kecil yang dikatakan sebagai assosiasi yang ditandai oleh lebih dari satu spesies yang dominan dan khas. Jadi assosiasi adalah vegetasi regional, dalam formasi ini merupakan klimaks sub iklim dalam formasi umum
EKOTONE: suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau pertemuan  antara dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat yang khas.
Tipe tipe Vegetasi
Vegetasi Hutan Hujan Tropis
Hutan Luruh Temperate
Zone Arid Kering dan Padang Pasir
Hutan Boreal
Padang Rumput
Tundra
KARAKTERISTIK KOMUNITAS TUMBUHAN
Keanekaragaman
Struktur dan komposisi komunitas
Analisis kuantitatif komunitas tumbuhan
Dominansi
 Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antar komunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

KELOMPOK 8
METODE ANALISIS VEGETASI

Pada hasil diskusi kelompok 8 yaitu membahas metode analisis vegetasi, Vegetasi sendiri dapat diartikan  sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam lansekap dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat dalam lansekep yang belum dipengaruhi oleh manusia.
MACAM MACAM  METODE  ANALISIS VEGETASI
A.    Metode Destrutif
Metode destruksif merupakan suatu metode yang sangat penting didalam menganalisis suatu materi atau bahan. Metode ini bertujuan untuk merubah sampel menjadi bahan yang dapat dikukur. Metode ini seakan sangat sederhana, namun apabila kurang sempurna dalam melakukan teknik destruksi, maka hasil analisis yang diharapkan tidak akurat. Oleh karena itu, pada percobaan ini kita hendaknya sangat teliti. Hasil destruksi diukur dengan menggunakan metoda AAS.
B. Metode Nondestruktif
Metode ini dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu berdasarkan penelaahan organisme hidup atau tumbuhan tidak didasarkan pada taksonominya, sehingga dikenal dengan pendekatan non floristika. Pendekatan lainnya adalah didasarkan pada penelaahan organisme tumbuhan secara taksonomi atau pendekatan floristika.
C. Metode Floristic
Metode ini dapat menentukan kekayaan floristika atau keanekaragaman dari berbagai bentuk vegetasi. Penelaahan dilakukan terhadap semua populasi spesies pembentuk masyarakat tumbuhan tersebut, jadi dalam hal ini pemahaman dari setiap jenis tumbuhan secara taksonomi adalah mutlak diperlukan. Dalam pelaksaannya sangat ditunjang dengan variable-variabel yang diperlukan untuk menggambarkan baik struktur maupun komposisi vegetasi, diantaranya adalah:
  1. Kerapatan, untuk menggambarkan jumlah individu dari populasi sejenis
  2. Kerimbunan, variable yang menggambarkan luas penutupan suatu populasi di suatu kawasan, dan bias juga menggambarkan luas daerah yang dikuasai oleh populasi tertentu atau dominasinya.
  3. Frekuensi, variable yang menggambarkan penyebaran dari populasi disuatu kawasan.
D. Metode Nonfloristik
Untuk memahami metode non floristika ini sebaiknya kita kaji dasar-dasar pemikiran dari beberapa pakar tadi. Pada prinsipnya mereka berusaha mengungkapkan vegetasi berdasarkan bentuk hidupnya, jadi pembagian dunia tumbuhan secara taksonomi sama sekali di abaikan, mereka membuat klasifikasi tersendiri dengan dasar-dasar tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar